WELCOME TO MY BLOG

Friday, 19 February 2016

Sepenggal Cerpen, Cerita Pengalaman :)

''Lin, aku pulang dulu ya'', ucap Zie pamit dari rumah Meilin.
"Iya, hati-hati dijalan", jawab Meilin, sembari mengembangkan senyuman untuknya.


 Meilin masih terpaku menatap kepergian pria yang selama ini sangat ia cintai. Hati Meilin mulai berkecamuk jika mengingat perasaannya terhadap Zie, selama ini ia hanya mampu memendam cintanya tanpa keberanian untuk mengungkapkan, dan entah sampai kapan ia akan bungkam. Meilin takut jika persahabatan yang sudah mereka jalin sejak kecil tiba-tiba akan pudar hanya karena perasaannya, belum tentu juga Zie mencintainya. Begitulah yang selalu terbesit dalam pikirannya. Meilin lebih memilih diam. Biar saja hanya Tuhan yang tahu perasaannya.

Kamu

Hai, apa kabar Mas?


Kuharap kamu baik-baik saja. Rasanya canggung sekali setelah sekian lama kita tak pernah bertukar kabar. Aku sendiri juga takut untuk menyapamu duluan. Maafkan aku, maaf atas segala sikapku. Aku telah mengecewakanmu. Bahkan juga menyakiti hatimu, setelah apa yang kamu perjuangkan untukku. Perempuan yang kamu cintai, tapi dia tidak tahu diri.


Aku memang tidak sebaik yang kamu bayangkan, namun juga tidak seburuk yang kamu pikirkan. Tapi inilah aku dengan segala kekuranganku dalam mencintaimu. Aku tahu mungkin ini tidak adil bagi perasaanmu. Perasaan yang begitu tulus, tapi aku malah memilih putus. Padahal, diluar sana aku percaya banyak perempuan yang ingin seperti diriku, mempunyai lelaki sebaik dirimu. Tapi nyatanya aku tak mampu mempertahankan apa yang sudah aku miliki. 


Sekali lagi maafkan aku mas, atas keputusan yang kuambil ini. Keputusan yang kuanggap tepat tapi terasa begitu berat, karena memilih pergi darimu dan tiba-tiba harus terbiasa sendiri tanpamu. Tak ada lagi sapaan mesra darimu untuk membangunkanku dipagi hari, lalu sms-mu yang sekadar mengingatkanku untuk tidak lupa makan siang, dan masih berlanjut hingga malam untuk menceritakan segala aktivitasmu yang sedang sibuk belajar di Cianjur, dan aku yang sedang dikejar deadline untuk mengerjakan tugas kuliah, hingga berakhir dengan ucapan selamat tidur. Begitu seterusnya seperti tak ada bosannya, selalu ada hal seru yang menarik untuk dibahas. Sesederhana itu, tapi kita sangat menikmati hingga dimensi ruang dan waktu tidak lagi kita rasakan. Meski kita sedang memendam kerinduan yang teramat dalam untuk segera dituntaskan dengan pertemuan. Namun sekarang, segalanya telah berubah hanya karena satu keputusan. Rasanya aku benar-benar harus sendiri meski masih banyak cerita yang ingin kubagikan padamu, tapi ternyata waktu lebih dulu memberikan kita jarak sejauh ini, sejauh dirimu yang akan pergi di negeri orang. Semoga kamu selalu dalam lindunganNya kapan dan dimanapun kamu berada sekarang dan nanti. Doaku akan selalu mengiringi langkahmu dalam mewujudkan harapan di masa depan. 


Aku tahu segalanya memang tidak mudah. Tapi yakinilah, perlahan namun pasti kita akan mampu berjalan sendiri-sendiri. Meski aku sendiri juga tidak tahu sekuat apa nanti aku dalam melewati hari-hariku. Entah dalam hal ini, aku sudah dewasa apa belum. Tapi aku percaya, keputusan yang aku pilih semata-mata karena ingin membahagiakan orang tua tak akan berujung buruk bagi masa depan kita. Iya, meski aku tahu, aku bisa meyakinkan mereka kalau aku mampu menyeimbangkan hubungan kita dengan kuliahku. Tapi, tidak ada salahnya juga jika aku menuruti nasehat mereka. Karena setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. 


Percayalah, Mas. Jika segala sesuatu yang ditakdirkan untuk kita maka tidak akan pernah menjadi milik orang lain. Termasuk jika kelak kita akan dipersatukan kembali, maka tidak akan ada sesuatu yang akan menjadi penghalang, lagi. Hanya saja, saat ini Allah lebih menginginkan kita untuk berbenah diri terlebih dulu. Begitupun denganku yang masih harus berdamai dengan masa laluku, sebelum kamu. Dia yang kadang masih hadir dimimpiku, tapi tidak pernah memperjuangkanku, seperti yang kamu lakukan. Terimakasih Mas, karenamu aku menemukan kebahagiaanku kembali meski kini aku harus melepaskannya, juga segala yang telah kamu berikan hanya untukku. Maaf kan aku yang tidak mampu menjaganya utuh hanya untukmu. Tetaplah jadi lelaki terbaik yang pernah kukenal.


Apapun yang terjadi nanti dimasa depan, semoga itulah jalan terbaik dari Tuhan untuk kita. Aamiin.

Juwana, 23 Oktober 2015
Dari perempuan yang kamu panggil “Wa”
Perempuan yang dengan sangat
pernah kamu perjuangkan,
tapi malah mengecewakan.


Monday, 23 December 2013

Sanah Hilwah Akhi, Barakallah Fi Umrik

 Ahad, 22 Desember 2013

Akhi, kini umurmu sudah bertambah satu, apa yang kau doakan pada Allah?

Kalau aku, aku ingin Allah terus menjagamu dalam pelukan-Nya, semoga kamu makin bersinar dengan caramu yang sederhana, tapi memesona. Semoga Allah memberkati semua rencana pembahagiaanmu, semoga kamu tetap dicintai oleh sesamamu, dan semoga engkau berbahagia dengan cintamu yang sekarang.

Sekali lagi, selamat ulang tahun untukmu, tetaplah jadi yang terbaik. Berbahagialah diumurmu yang baru, semoga kebahagiaan dan sepaket cita-citamu selalu terwujud dengan kuatnya usahamu.
Aamiin.

Thursday, 26 September 2013

Tuhan-ku Maha Segala

Duhai Tuhan, kepada siapa kuberpaling jika tidak kepada-Mu. Pengetahuan-Mu meliputi segala sesuatu, Kau mengetahui apa yang tampak dan apa yang tersembunyi, karena Kau telah menciptakan bebatuan maupun intan berharga yang terjebak didalamnya. Rahasia dan misteri didalam hati manusia terbuka pada-Mu.

Kau adalah penyebab getah tumbuh-tumbuhan mengalir pada hari-hari penuh kebahagiaan dimusim semi. Kau adalah penyebab darah mengalir melalui nadi kami hingga waktu kematian kami. Kau melihat dan mendengar segala sesuatu, bahkan doa makhluk-makhluk yang tak dapat berbicara sekalipun. Semua makhluk betapapun besarnya ataupun tidak berartinya, tunduk kepada perintah-Mu. Engkau-lah yang membagi dunia ini menjadi terang dan gelap. Engkau-lah yang memberikan kepada seluruh makhluk segenap waktu yang telah ditentukan diatas muka bumi, dari burung diudara sampai kepada ikan dikedalaman samudra. Engkau telah menghiasi langit dengan bintang-bintang, serta mengisi bumi dengan umat manusia dari beragam suku dan warna.  Sementara kasih sayang-Mu tiada terukur. Semua  kekuatan adalah milik-Mu, dan tiada belenggu sekuat apapun yang tidak dapat Kau hancurkan. Kau adalah Hakim Agung. Tuhan yang memelihara dan menjaga semua makhluk. Betapapun besarnya yang dimiliki seseorang didunia ini, mereka memilikinya karena Engkau. Kau-lah yang menolong mereka yang membutuhkan pertolongan. Kami semua adalah tawanan dalam belenggu dan tidak ada seorangpun yang dapat menolong kami selain Engkau. Tujuh lapis langit dan semua yang berada didalamnya adalah milik-Mu. 

Tuhan-ku, Kau menciptakanku dari tanah liat, pekat, dan hitam, lalu meniupkan ruh kepadaku dari ruh-Mu sendiri. Kehidupan berasal dari-Mu, hanya Kau-lah yang mampu menghidupkan mereka yang telah mati. Saat ini aku bersimpuh pada-Mu sebagai makhluk-Mu yang jiwanya telah rapuh, hanya kemurahan hati-Mu yang dapat menyelamatkanku sekarang, hanya karunia-Mu yang mampu menyelamatkanku dari kebinasaan abadi, hanya kasih sayang-Mu yang dapat mengubah kegelapanku menjadi terang, malamku menjadi siang.

Thursday, 29 August 2013

Masih tentangmu


Kamu masih menjadi satu-satunya yang menginspirasi tulisanku, yang selalu menyita pikiranku untuk tertuju padamu, dan yang menjadi penyebab dibalik senyum dan sedihku.

Aku merindukanmu, entah sejak kapan dan sampai kapan akan bertahan, mungkinkah rinduku ini terlarang untukmu? Ataukah rinduku ini kan terbalaskan olehmu? Mengingat kita yang telah berbeda tak lagi sama, kita yang sudah mulai berjarak bagai ada sekat yang menjadi penghalang. Mungkin ini salahku yang masih menjadikanmu satu-satunya dalam hidupku. Kadang aku lelah dan tersiksa masih mempertahankanmu yang seharusnya aku lepaskan. Tapi apa dayaku, untuk tidak memikirkanmu sedetik saja aku tak bisa, apalagi mengusirmu dari hatiku.

Aku terlalu larut bernostalgia, mengenang segala yang telah terlewati, dan mengharapkannya untuk terulang kembali, yang sudah jelas mustahil untuk terjadi. Andai Tuhan memberiku satu  permintaan, maka aku hanya meminta untuk bisa bahagia tanpa masa lalu, sesederhana itu. Aku tidak meminta untuk bisa melupakanmu, karena bagiku mengenalmu adalah suatu anugrah dari-Nya.

Dulu, memang tak ada yang begitu spesial saat kita bersama, kita masih terlalu polos dan lugu hingga semuanya terlewati begitu saja dan apa adanya, tapi begitu terkenang dihatiku.

Friday, 5 July 2013

Jika aku dimakamkan hari ini

Juwana
Jum'at, 050713

perlahan
tubuhku ditutupi tanah
perlahan
semua pergi meninggalkanku
masih terjelas langkah terakhir mereka
aku sendirian
ditempat gelap yang tak pernah terbayangkan
sendirian menunggu keputusan
menyesal sudah tak mungkin
taubat tak lagi dianggap
dan maaf pun tak bakal didengar
aku benar-benar sendiri
Tuhan ku
jika Kau beri aku satu lagi kesempatan
jika Kau pinjamkan lagi
beberapa hari milikMu
beberapa hari saja
aku harus berkeliling
memohon maaf
pada mereka yang selama ini
telah merasakan dzalimku
yang selama ini sengsara karenaku
yang selama ini tertindas dalam kuasaku
yang selama ini telah kusakiti hatinya
yang selama ini telah aku bohongi
begitu sesal diri ini
karena hari-hari telah berlalu
tanpa makna penuh kesia-siaan
aku di makamkan hari ini
dan
semua menjadi tak termaafkan
semua menjadi telah terlambat
aku harus sendiri
untuk waktu yang tak terbayangkan