WELCOME TO MY BLOG

Friday 19 February 2016

Sepenggal Cerpen, Cerita Pengalaman :)

''Lin, aku pulang dulu ya'', ucap Zie pamit dari rumah Meilin.
"Iya, hati-hati dijalan", jawab Meilin, sembari mengembangkan senyuman untuknya.


 Meilin masih terpaku menatap kepergian pria yang selama ini sangat ia cintai. Hati Meilin mulai berkecamuk jika mengingat perasaannya terhadap Zie, selama ini ia hanya mampu memendam cintanya tanpa keberanian untuk mengungkapkan, dan entah sampai kapan ia akan bungkam. Meilin takut jika persahabatan yang sudah mereka jalin sejak kecil tiba-tiba akan pudar hanya karena perasaannya, belum tentu juga Zie mencintainya. Begitulah yang selalu terbesit dalam pikirannya. Meilin lebih memilih diam. Biar saja hanya Tuhan yang tahu perasaannya.

No comments:

Post a Comment